Sabtu, 28 April 2012


LAPORAN TETAP ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK POTONG Tentang Penentuan umur berdasarkan gigi




LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM ILMU TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK POTONG
Tentang Penentuan umur berdasarkan gigi



DISUSUN OLEH:
YUDI  EFFRIANSYAH
05101004006


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2011




BAB   I
PENDAHULUAN

1.1. Latar  Belakang

Pengetahuan tentang umur pada suatu peternakan sapi mempunyai arti penting, karena berhubungan dengan biaya dan waktu hewan tersebut masih bisa dipelihara. Penafsiran umur ini dapat dilihat menggunakan metode pengamatan pada pergantian dan keterasahan gigi seri, wawancara dengan pemillik ternak, recording, mengamati saat jatuhnya tali pusar, dan munculnya cincin tanduk serta melihat pertumbuhan bulu dan tingkah lakunya.. Yang paling tepat adalah dengan meilhat catatan kelahiran, tetapi halite sulit dilakukan dalam praktek, lebih-lebih terhadap ternak rakyat, hanya untuk sapi-sapi perah perusahaan dan babi sebagian besar ada catatan kelahiran itu. Dengan melihat pertumbuhan tanduk lebih sukar dilakukan dan sulit untuk percaya hasilnya, yang paling umum digunakan sebagai alat untuk menentukan umur pada kuda, sapi, kerbau dan domba atau kambing adalah keadaan dan pertumbuhan gigi, karena pertumbuhan, pergantian dan pergeseran dari gigi terjadi pada umur-umur tertentu dan tiap jenis ternak agak serupa sehingga mudah diikuti dan hamper dapat dipercaya kebenarannya (Sastramidjoyo et al, 1982).
Oleh sebab itu, pengetahuan dari calon pembeli hewan dalam menentukan umur sangat dibutuhkan.Umur hewan kurban untuk domba atau kambing adalah telah berumur minimal satu tahun atau lebih (yang telah berganti gigi), sedangkan untuk hewan sapi atau kerbau adalah minimal 2 tahun atau yang telah berganti gigi. Penentuan umur kambing atau domba dapat dilakukan dengan memperhatikan pergantian gigi susu pertama (I1) menjadi gigi tetap. Adapun untuk menentukan umur sapi yang perlu diperhatikan adalah kondisi gigi yang meliputi pertukaran gigi seri susu dengan gigi seri tetap, perecupan gigi seri, pergesekan, dan bintang gigi. Jika gigi seri susu I1 sudah berganti dengan gigi seri tetap dan sudah merecup, berarti umur sapi 2 tahun. Jika gigi seri susu I2 sudah berganti dan merecup, berarti umur sapi 3 tahun. Jika gigi seri susu I3 sudah berganti dan merecup, umur sapi 3,5 tahun. Jika semua gigi seri telah berganti (I4) dan merecup, umur sapi 4 tahun.Jika I4 ada tanda pergesekan, berarti umur sapi 5 tahun.(Timan 2003).
Umur hewan merupakan salah satu syarat sah hewan kurban.Untuk itu penentuan umur sebelum hewan kurban dipotong perlu diperhatikan.Berdasarkan pengalaman lapang, selama ini banyak ditemukan hewan kurban yang belum cukup umur, meskipun badan hewan tersebut berperawakan besar.Bahkan tidak jarang penjual hewan kurban pun masih salah dalam menentukan umur.Apalagi jika penjual hewan kurban tersebut hanya berorientasi pada kepentingan ekonomi semata.

Menurut Tabrany (2001) hewan yang cukup umur akan menghasilkan daging yang berprotein tinggi dengan kadar asam amino yang lengkap, mudah dicerna, begitu pula teksturnya empuk. Sedangkan ternak yang belum cukup umur akan menghasilkan daging yang lembek dan menyebabkan rasa daging relatif tidak lezat.

1.2.Tujuan

Tujuan diadakannya praktikum ini tidak lain adalah untuk memberikan pengetahuan dan juga pemahaman tentang bagaimana cara mentaksir atau mengira- ngira umur sapi menggunakan metode berdasarkan gigi dari sapi tersebut.








 BAB  II
TINJAUAN  PUSTAKA
Gigi merupakan bagian yang berada di rongga mulut yang berguna untuk mengunyah makanan. Ternak juga sama halnya dengan manusia, yaitu mempunyai gigi yang membantu dalam proses pencernaan pakan.

Pengetahuan tentang umur pada suatu peternakan sapi mempunyai arti penting, karena berhubungan dengan biaya dan waktu hewan tersebut masih bisa dipelihara. Penafsiran umur ini dapat dilihat menggunakan metode pengamatan pada pergantian dan keterasahan gigi seri, wawancara dengan pemillik ternak, recording, mengamati saat jatuhnya tali pusar, dan munculnya cincin tanduk serta melihat pertumbuhan bulu dan tingkah lakunya.. Yang paling tepat adalah dengan meilhat catatan kelahiran, tetapi hal itu sulit dilakukan dalam praktek, lebih-lebih terhadap ternak rakyat, hanya untuk sapi-sapi perah perusahaan dan babi sebagian besar ada catatan kelahiran itu. Dengan melihat pertumbuhan tanduk lebih sukar dilakukan dan sulit untuk percaya hasilnya, yang paling umum digunakan sebagai alat untuk menentukan umur pada kuda, sapi, kerbau dan domba atau kambing adalah keadaan dan pertumbuhan gigi, karena pertumbuhan, pergantian dan pergeseran dari gigi terjadi pada umur-umur tertentu dan tiap jenis ternak agak serupa sehingga mudah diikuti dan hampir dapat dipercaya kebenarannya (Sastramidjoyo et al, 1982).

Berikut ini disajikan sedikit penjabaran mengenai cara-cara penafsiran umur ternak tersebut, yaitu
1.      Taksiran dengan Metode Gigi
Penafsiran umur dengan melihat perkembangan dan pergantian gigi seri serta terasahnya gigi seri (permanen). Pada pedet terasahnya gigin tidak seberapa karena makanannya hanya diberi air susu, sedangkan pada sapi dewasa terasahnya lebih banyak karena pakannya dalam bentuk keras (Poespo, 1986)

Ternak ruminansia tidak mempunyai gigi taring. Gigi seripun hanya terdapat pada rahang bawah. Sedangkan rahang atas hanyalah berupa bantalan tenunan pengikat yang kuat. Gigi geraham terdapat pada kedua rahang. Jumlah gigi seri ada 4 pasang (8 buah) geraham depan 12 buah dan geraham belakang ada 12 buah. Jadi jumlah gigi domba yang lengkap ada 32 buah. Gigi seri yang tumbuh pada umur muda disebut gigi seri susu. Gigi susu ini kecil dan agak tajam serta tumbuhnya agak renggang satu sama lain. Gigi seri susu ini sifatnya hanya sementara. Karena pada suatu saat akan tanggal (rontok) dan digantikan dengan gigi seri tetap. Pergantian  gigi seri susu dan gigi seri tetap ini yang digunakan untuk menaksir umur ternak. Sedangkan pada ternak tua ditaksir berdasarkan keausan gigi seri ini, berhubungan dengan kondisi pakan. Ternak yang dilepas/diangon, gigi serinya relatif lebih cepat tanggal atau aus dari pada tenrak yang dikandangkan. Menentukan umur ternak domba kurang dari 1 tahun jumlah gigi seri tetap belum ada. Namun memiliki gigi susu. Sepasang gigi tetap (sebanyak 2 buah) umur ternak domba kurang lebih 1 sampai dengan 2 tahun. Dua pasang gigi tetap (4 buah gigi tetap) menandakan umur tersebut 2-3 tahun. Juga pasang gigi tetap (6 buah) berumur 3-4 tahun. Jika ternak memiliki empat pasan ggigi tetap (8 buah) harus berumur 4-5 tahun. Tetapi jika gigi tetap aus dan mulai lepas maka ternak tersebut berumur diatas 5 tahun.

Prinsip taksiran dari gigi adalah memperhitungkan pertumbuhan, penggantian dan keausan gigi ternak. Pertumbuhan gigi ternak terbagi tiga periode yaitu, periode gigi susu, periode penggantian gigi susu menjadi gigi tetapserta periode kausan gigi tetap.
Pada Ternak ruminansia tidak mempunyai gigi taring. Gigi seripun hanya terdapat pada rahang bawah. Sedangkan rahang atas hanyalah berupa bantalan tenunan pengikat yang kuat. Gigi geraham terdapat pada kedua rahang. Jumlah gigi seri ada 4 pasang (8 buah) gerahamdepan 12 buah dan geraham belakang ada 12 buah. Jadi jumlah gigi domba yang lengkap ada 32 buah. Gigi seri yang tumbuh pada umur muda disebut gigi seri susu. Gigi susu ini kecil dan agak tajam serta tumbuhnya agak renggang satu sama lain. Gigi seri susu ini sifatnya hanya sementara. Karena pada suatu saat akan tanggal (rontok) dan digantikan dengan gigi seri tetap. Pergantian  gigi seri susu dan gigi seri tetap ini  yang digunakan untuk menaksir umur ternak. Sedangkan pada ternak tua ditaksir berdasarkan keausan gigi seri ini, berhubungan dengan kondisi pakan. Ternak yang dilepas/diangon, gigi serinya relative lebih cepat tanggal atau aus dari pada ternak yang dikandangkan. Menentukan umur ternak domba kurang dari 1 tahun jumlah gigi seri tetap belum ada.Namun memiliki gigi susu. Sepasang gigi tetap (sebanyak 2 buah) umur ternak domba kurang lebih 1 sampai dengan 2 tahun. Dua pasang gigi tetap (4 buah gigi tetap) menandakan umur tersebut 2-3 tahun. Juga pasang gigi tetap (6 buah) berumur 3-4 tahun. Jika ternak memiliki empat pasang gigi tetap (8 buah) harus berumur 4-5 tahun. Tetapi jika gigi tetap aus dan mulai lepas maka ternak tersebut berumur diatas 5 tahun.
Pada ternak kambing, ada hal yang unik, yaitu gigi mengalami keterasahan dan erupsi secara kontinyu dengan karakteristik tertentu, sehingga gigi pada kambing dapat digunakan untuk menduga umur kambing jika tidak adanya catatan reproduksi maupun kelahiran dari kambing tersebut.

Jika kita amati perkembangan gigi seri pada kambing, akan dijumpai adanya gigi awal yang umumnya kita sebut dengan gigi seri susu. Setelah beberapa waktu gigi seri susu akan berubah menjadi gigi seri permanen dan gigi seri permanen ini akan mengalami keterasahan pada umur-umur tertentu, sehingga dapat digunakan untuk menduga umur ternak kambing. Edey (1993) mengemukakan bahwa susunan gigi seri permanen pada kambing yang sudah dewasa, yaitu sepasang gigi seri sentral, sepasang gigi seri lateral, sepasang gigi seri intermedial, sepasang gigi seri sudut pada rahang bawah, tiga gigi premolar dan tiga gigi molar.

Lebih lanjut Frandson (1993) menyatakan bahwa pendugaan umur kambing berdasarkan gigi seri yaitu sebagai berikut: (1) Jika pada kambing telah tumbuh sepasang gigi seri susu sentral, kambing berumur 1 hari sampai 1 minggu; (2) Sepasang gigi seri susu lateral, kambing berumur 1 – 2 minggu; (3) Sepasang gigi seri susu intermedial, kambing berumur 2 – 3 minggu; (4) Sepasang gigi seri susu sudut, kambing berumur 3 – 4 minggu; (5) Sepasang gigi seri susu sentral digantikan oleh sepasang gigi seri permanen sentral, kambing berumur 1 – 1,5 tahun; (6) Sepasang gigi seri susu lateral digantikan sepasang gigi seri permanen lateral, kambing berumur 1,5 – 2,5 tahun; (7) Sepasang gigi seri susu intermedial digantikan sepasang gigi seri permanen intermedial, kambing berumur 2,5 – 3,5 tahun; (8) Sepasang gigi seri susu sudut digantikan sepasang gigi seri permanen sudut, kambing berumur 3,5 – 4 tahun.







BAB  III
WAKTU PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Pada Praktikum ilmu teknologi produksi ternak potong ini tentang  penentuan umur berdasarkan gigi  di lakukan pada hari kamis pukul 01.00 WIB di tempat ke diaman pak tutur yang berada di komplek pascasarjana indralaya.


3.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum kali ini hanya tenanga manusia dan sapi




BAB  IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
            Pada praktikum kali ini kami melakukan penentuan umur berdasarkan gigi  terhadap sapi yang akan kami pilih. Dalam praktikum kemarin, kami Kelompok 3 melihat gigi dari sapi betina. Dalam pelaksanaanya, melihat gigi sapi tidak semudah seperti apa yang ada di bayangan kita, kita harus bekerja keras untuk membuka mulut sapi tersebut agar kita dapat melihat bagian dalam gigi sapi agar kita jelas menentukan umurnya.
            Dalam pelaksanaanya, ternyata sapi ini dapat menurut dan dapat membuka mulutnya. Setelah kami melihat gigi sapi-sapi tersebut, dapat kami ambil kesimpulan cara mengira umur dengan gigi adalah sebagai berikut:
- Sapi yang mempunyai gigi susu semua pada rahang bawah, mempunyai umur sekitar kurang dari 1,5tahun
- Sapi yang memiliki gigi tetap sepasang pada rahang bawah, mempunyai umur sekitar 2 tahun
- Sapi yang mempunyai gigi tetap dua pasang pada rahang bawah mempunyai umur sekitar 3 tahun
- Sapi yang memiliki tiga pasang gigi tetap pada rahang bawah mempunyai umur sekitar 3,5tahun
- Sapi yang mempunyai gigi tetap lengkap (4 pasang) mempunyai umur sekitar 4 tahun
- Sapi yang mempunyai gigi tetap lengkap, tapi 25 % bagian telah aus mempunyai umur sekitar 6 tahun
- Gigi tetap bagian yang aus 50 %, mempunyai umur sekitar 7,5 tahun
- Gigi tetap aus 75 % bagian, mempunyai umur sekitar 8 tahun
- Semua gigi tetap sudah aus, mempunyai umur di atas 8 tahun
Dari hasil pengamatan kami, dapat kami tarik kesimpulan bahwa sapi yang pertama memiliki umur kiira-kira 1.5 tahun dan untuk sapi yang kedua umurnya kira-kira diatas lima tahun
PENENTUAN UMUR.
Sapi baru lahir dilihat perubahan tali pusarnya:
1. masih basah — kurang dari 1 minggu.
2. telah kering — antara 2-3 minggu.
3. sudah lepas — di atas 3 minggu. sapi dewasa pertumbuhan tanduk cincin, sapi betina berapa kali beranak
Cara lain pertumbuhan gigi Pada ternak dikenal 4 macam gigi :
Gigi seri/gigi depan (Incisivus = I) Gigi taring (Caninus = C). Gigi geraham depan (Premolar = P). Gigi geraham (Molar = M). Gigi ini tidak akan berganti.
Pada sapi dan kerbau rumus giginya adalah sebagi berikut :
M3 P3 C0 I0 | I0 C0 P3 M3
—————-|——————-
M3 P3 C0 I4 | I4 C0 P3 M3
Gigi sapi mempunyai : Gigi geraham (Molar), 3 buah di rahang atas kanan, 3 buah di rahang atas kiri,3 buah di rahang bawah kanan dan 3 buah di rahang bawah kiri.
Jadi jumlahnya ada 12 buah. Gigi Premolar juga 12 buah. Gigi Seri (Incisivus), 4 buah di rahang bawah kiri dan 4 buah di rahang bawah kanan, sedangkan di rahan atas tidak ada gigi. Jumlah gigi seri ini ada 8 buah dan gigi seri pada sapi/kerbau dibagi menjadi :
I1 = gigi seri dalam (satu di kiri bawah dan satu di kanan bawah). I2 = gigi seri tengah dalam (sda). I3 = gigi seri tengah luar (sda). I4 = gigi seri luar (sda).
Berdasarkan “maturity” (kecepatan dewasa), dibagi 3 : 1. Cepat dewasa (Early Maturity). (Bos taurus) 2. Agak lambat dewasa (Medium Maturity). (Bos sondaicus) 3. Lambat dewasa (Late Maturity). (Bos indicus) kecepatan dewasa —perubahan gigi
Sapi cepat dewasa :
Periode I.
Umur 1 bulan, gigi seri temporer (gigi seri susu) sudah tumbuh sempurna, tersusun rapi.
Periode II
Umur 10-12 bulan, bidang asahan pada I1t (gigi seri temporer) sudah terasah penuh.
Umur 14 bulan, bidang asahan pada I2t sudah terasah penuh.
Umur 16 bulan, bidang asahan pada I3t sudah terasah penuh.
Umur 18 bulan, bidang asahan pada I4t sudah terasah penuh dan I1t tanggal dan diganti oleh I1p (gigi seri permanen).
Periode III
Pada periode ini bidang asahan harus diamati secara teliti.
Umur 4 tahun, gigi seri permanen sudah tumbuh sempurna.
Umur 5 tahun, I1p telah mempunyai bidang asahan 50%.
Umur 6 tahun, I2p telah mempunyai bidang asahan 50%.
Umur 7 tahun, I3p telah mempunyai bidang asahan 50%.
Umur 8- 9 tahun, semua bidang asahan sudah berlekuk.
Umur 10-11 tahun, bidang asahan berbentuk segi empat.
Umur 12-13 tahun, bidang asahan berbentuk bulat.
Umur 14-15 tahun, bidang asahan berbentuk lonjong
Tabel Umur minimal berdasarkan pergantian gigi pada beberapa jenis sapi.
Kegunaan dari penentuan umur ternak adalah :
1.Sebagai dasar seleksi.
2.Sebagai dasar penentuan nilai ekonomis.
3.Sebagai pedoman dalam manajemen pemeliharaanterhadap pakan dan kandang.
4.Saat penjualan
5.Penggunaannya.

Untuk dapat menilai ternak dengan seksama, kita harustahu terlebih dahulu apakah hewan-hewan itu sudah dewasa ataumasih muda, hewan muda masih mengalami perobahan bentuk.Hewan yang sudah dewasa dapat digunakan sebagai hewan bibitatau untuk pekerjaan –pekerjaan lainnya. Juga harus diketahui apakah hewan itu sedemikian tuanya,sehingga hanya masih dapat dipakai untuk beberapa tahun lagi.Maka dapat ditarik kesimpulan : nilai seekor hewan tergantungdari usianya (umurnya)” oleh sebab itu pengetahuan terhadappenentuan umur berarti penting, dengan jalan ini dapatmemperkirakan, untuk berapa lama lagi seekor hewan itu masihdapat dipergunakan untuk keperluan sesuatu (pekerjaan tertentudsb.).Secara finish kita dapat menerka apakah hewan itu sudah tua  atau  masih muda, hewan muda umumnya berkaki tinggidengan bentuk sempit dan pendek serta dahi melengkung.Sedangkan hewan tua otot-ototnya lemas, mata terletakdalam dan pada beberapa tempat seringkali berbulu putih.

Cara-cara penentuan Umur:
1.Berpedoman pada pertumbuhan tanduk.Pada anak sapi yang baru dilahirkan belum terlihat tanda-tanda dari tanduk setelah berumur beberapa minggu, makaditempat tumbuh tanduk akan tumbuh, dimana bulunya mulairontok, kulit ditempat itu menjadi tebal, poros tanduk mulaitumbuh, beberapa minggu kemudian inti tanduk merupakan satumangkok pada kulit yang tak dapat dipindahkan lagi, dengan caraini terciptalah proses dan rangka tanduk.


Pertumbuhan tanduk selanjutnya, berlangsung berlainanpada setiap bangsa hewan, juga pada jenis-jenis sapi dari satubangsa. Rangka tanduk dapat diubah dengan mudah: tanduk inidapat dipotong dan diperpendek, diarahkan ke jurusan laindengan diempelu (polijten) dapat dihabiskan.Pada sapi betina dapat dilihat, bahwa setiap kebuntinganakan disertai oleh pembentukan satu atau beberapa gelangtanduk, sehingga gelang tanduk menentukan beberapa kali ataumelahirkan anak. Dengan demikian umur hewan yangberkepentingan dapat ditaksir. Tetapi tanda-tanda gelang tandukdapat dikikir sampai hilang dengan mudah, sehingga dengan inipertimbangan umur tidak dapat dilakukan lagi
.
 Kelemahan
•Umur pertama kali melahirkan harus diketahui.
• Tidak bisa digunakan pada ternak yang tidak mempunyaitanduk.
•Interval melahirkan yang konstan.
•Hanya bisa digunakan pada betina.

2.Berpedoman pada gigi.
Suatu cara untuk mempertimbangkan usia seekor hewan ialahdengan mempergunakan pengetahuan terhadap perubahan-perubahan pada gigi, bagi setiap jenis hewan dinyatakan secarateratur.Perubahan-perubahan di gigi tersebut, meliputi :
a.kerecupan (Tumbuhnya) gigi.
b.pertukaran gigi.
c.keausan gigi.

Cara pertimbangan secara ini belumlah dapat dianggapsempurna, tetapi disebabkan belum adanya suatu cara lain yanglebih baik, maka cara tersebut diatas masih dipergunakan orang.
Ilmu Gigi
Pada geligi didapatkan jenis-jenis gigi seperti berikut ;Gigi seri= Dentis incesivi (I)Gigi Taring=Dentis Canini (C )Geraham Muka= Pramolaris (P)Geraham dalam= Molaris (M)

Gigi seri (I), gigi taring (C), geraham muka (P) bertukar yaitu : gigipertama (susu) semua ini hanya untuk sementara yang nantinyaakan diganti dengan gigi yang serupa yang permanent (tetap).Geraham belakang (M) tidak akan mengalami perukaran.
Gigi tersusun sebagai berikut :
1. Tulang gigi= dentina.Yang merupakan bagian terbesar dari segala gigi.
2. Email= GlazurLebih keras dari tulang gigi, meliputi gigi dan seringkaliberlipat- lipat memasuki tulang gigi.
3. Semen= Lapisan tipis dari permukaan gigiPada hewan memamah biak semen hanya terdapat padaakar gigi.
3.Pulpa gigi.Berada di dalam gigi, dimana terdapat pembuluh-pembuluh darah dan syaraf.

Gigi terdiri dari 4 bagian :
a.Kron gigi (tand kron)Bagian yang terlihat.
b.Leher gigi (tand hals)Peralihan antara kron dan akar gigi.
c.Akar gigi (tand wortel)Bagian yang terletak dalam ruang gigi.
d.Ruang akar (wortel holte)Bagian gigi dimana terletak pulpa gigiBatu gigi (tandsteen) , ini tidak merupakan satu bagian darigigi, akan tetapi hanya satu lapisan yang melekat padapermukaan gigi dan terdiri dari garam-garam yang berasal daribahan makanan.
Pada hewan memamah biak (ruminansia) bagian bibir danlidah betemu dalam suatu garis tajam, dataran pergesekan baruterjadi setelah proses menggesek berlangsung, denganmerugikan sisi lidah dari gigi.











Daftarpustaka
Djangkaru.z dan thomsa e,1995. Pembesaran ternak potong di berbagai kondisi dan daerah. Penerbit erlangga, Jakarta
Edey .1993. Beberapa metode dalam penggemukan sapi potong. Penerbit kanisius,Yogyakarta
Lamto M.N.T, danZaini M.M., 2005 penentuanumurternakyangakurat,
penerbitintanpariwara. Surabaya
Poespo, 1986. Ilmu makanan ternak dasar. UGM press . yogyakarta
Sastramidjoyo et al, 1982. penentuan kualitas kandang yang baik bagi ternak. Penerbit karya anda, Surabaya


.
                                            








LAMPIRAN