Senin, 12 November 2012

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN PAKAN


LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN PAKAN




DISUSUN OLEH:
YUDI  EFFRIANSYAH
05101004006


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2011


BAB  I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Hijauan pakan ternak adalah bahan pakan yang diberikan pada ternak untuk mencukupi kebutuhan nutrisi ternak. Hijauan merupakan bahan makanan utama ternak ruminanasia karena berfungsi sebagai pengenyang(bulky) dan sebagai sumber karboihidrat,protein,vitamin dan mineral.untuk memperoleh produksi hijauan tinggi ,dengan kualitas,kuantitas maupun kontinuitas  terjamin perlu dibuat kondisi lingkungan optimal tersebut akan dicapai apabila diikuti dengan perencanaan yang matang dan tekhnik budidaya yang sesuai dengan keadaan setempat. Hijauan ini terdiri dari leguminosa(kacang-kacangan), graminae(rumput), dan tanaman lain. Ke tiganya memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri, seperti kadar protein yang tinggi terdapat dalam legume, sedangkan protin dalam rumput sangat rendah, namun produksi rumput ini sangat tinggi jika dibandingkan legume, sehingga untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan kombinisi.

Rumput memiliki peranan penting dalam penyediaan pakan hijauan bagi ternak ruminansia di Indonesia. Rumput mengandung zat-zat makanan yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup ternak. Hijauan pakan terutama rumput-rumputan (graminae) telah banyak dibudidayakan, terutama rumput gajah (Pennisetum purpureum) yang memiliki produksi dan kandungan nutrisi cukup tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan ternak. Rumput gajah memiliki sifat baik yaitu responsif terhadap pemupukan dan mampu tumbuh pada kondisi tanah yang kurang baik. Hijauan pakan khususnya rumput dapat dikembangbiakkan menggunakan biji (generatif), atau menggunakan stek (vegetatif).

Contoh legum dan rumput adalah gamal atau Glirisidia maculata dan rumput gajah atau Penisetum purpureum      . Gamal memiliki protin yang cukup tinggi untuk mencukupi nutrisi ternak, namun produksinya rendah, jika dikombinasikan dengan rumput gajah yang produksinya tinggi akan didapat hasil yang baik. Ke 2 tanaman ini yang akan dibahas dalam laporan ini.
1.2  Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk merawat tanaman yang benar, untuk mengetahui teknik penanaman hijauan pakan ternak yang benar, untuk mengetahui teknik pemupukannya, untuk mengetahui waktu dan cara pemotongan rumput.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistematika Rumput Gajah dan Mexico
Rumput Gajah ( Pennisetum purpureum )
Kingdom:
 Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom:
 Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi:
 Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi:
 Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas:
 Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas:
 Commelinidae
Ordo:
 Poales
Famili:  Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus:
 Pennisetum
Spesies:
 Pennisetum purpureum

Rumput Mexico  ( Euchalena Mexicana )
Kingdom: Plantae
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Monocotyl
Ordo: Poales
Famili : poaceae
Genus  : Euchalena
Spesies  : Euchalena Mexicana

2.2 Syarat Tumbuh
Rumput gajah secara umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam, dan tinggi dengan rimpang yang pendek. Tinggi batang dapat mencapai 2-4 meter (bahkan mencapai 6-7 meter), dengan diameter batang dapat mencapai lebih dari 3 cm dan terdiri sampai 20 ruas / buku. Tumbuh berbentuk rumpun dengan lebar rumpun hingga 1 meter. Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek; helai daun bergaris dengan dasar yang lebar, ujungnya runcing.(anonimus, 2009)

Rumput gajah merupakan tumbuhan yang memerlukan hari dengan waktu siang yang pendek, dengan fotoperiode kritis antara 13-12 jam. Namun kelangsungan hidup serbuk sari sangat kurang sehingga menjadi penyebab utama dari penentuan biji yang lazimnya buruk. Disamping itu, kecambahnya lemah dan lambat. Oleh karenanya rumput ini secara umum ditanam dan diperbanyak secara vegetatif. Bila ditanam pada kondisi yang baik, bibit vegetatif tumbuh dengan cepat dan dapat mencapai ketinggian sampai 2-3 meter dalam waktu 2 bulan.

Rumput gajah ditanam pada lingkungan hawa panas yang lembab, tetapi tahan terhadap musim panas yang cukup tinggi dan dapat tumbuh dalam keadaan yang tidak seberapa dingin. Rumput ini juga dapat tumbuh dan beradaptasi pada berbagai macam tanah meskipun hasilnya akan berbeda. Akan tetapi rumput ini tidak tahan hidup di daerah hujan yang terus menerus. Secara alamiah rumput ini dapat dijumpai terutama di sepanjang pinggiran hutan.
Jenis rumput ini berasal dari negara Meksiko (Amerika tengah). Bentuk daun tanaman ini seperti daun jagung, bertekstur halus dengan warna hijau tua. Tanaman ini termasuk berumur pendek (annual), tumbuh tegak mencapai tinggi sampai 2.5 m. Tanaman ini bisa tumbuh baik pada tempat yang memiliki tanah berstruktur sedang atau berat dengan ketinggian sampai 1.200 m dpl dan curah hujan 2.000 m/tahun. Biasanya tanaman ini diperbanyak dengan sobekan rumpun (pols).
Rumput ini bersifat annual, morfologinya seperti tanaman jagung. Tanaman ini berasal dari Mexico dan Amerika Tengah, hidup di daerah tropik yang basah dan subtropik yang tanahnya berair. Ukuran daun pada rumput meksiko lebih lebar dari jenis rumput lain, dengan panjang daun kurang lebih 1,5 meter dan lebar daun kurang lebih 10 cm. tulang daun menjari, batang tidak berbulu dengan diameter kurang lebih 3,5 cm dan batang muda berbentuk pipih serta batang tua berbentuk elips (Sarwono, 1987).
2.3 Kandungan Nutrisi
Menurut Van Soest. ( 1978 ) , hijauan pada saat dipotong atau dipanen merupakan hasil gabungan antar a pertumbuhan tanaman dan faktor lingkungan yang mempengaruhi distribusi fotosintesis dari energi dan zat – zat makanan dari tanaman terse but. Kondisis lingkungan selama pertumbuhan tanaman, menentukan komposis i kimia dan nilai makanan hijauan tersebut. Lopez ( 1978 ) menyatakan, b ahwa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi komposisi kimia dan nialai makanan dari rumput antara lain, umur hijauan, musim, kandungan air / k elembaban dan kesuburan tanah.

Nilai pakan rumput gajah dipengaruhi oleh perbandingan (rasio) jumlah daun terhadap batang dan umurnya. Kandungan nitrogen dari hasil panen ya ng diadakan secara teratur berkisar antara 2-4% Protein Kasar (CP; Crude Protein) selalu diatas 7% untuk varietas Taiwan, semakin tua rumput CP- nya semakin menurun. Pada daun muda nilai ketercernaan (TDN) diperkiraka n mencapai 70%, tetapi angka ini menurun cukup drastis pada usia tua hin gga 55%. Batang-batangnya kurang begitu disukai ternak (karena keras) ke cuali yang masih muda dan mengandung cukup banyak air.

Menurut Hartadi et al. (1993), kandungan nutrisi rumput gajah berdasar 100 % Bahan Kering (BK) yaitu Protein Kasar (PK) 10,1%; Lemak Kasar (LK) 2,5%; Serat Kasar (SK) 31,2%; Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) 46,1%; TDN 59% dan abu 10,1%.

Rumput meksiko (Euclaena mexicana) merupakan jenis rumput unggul yang produktivitas dan kandungan zat gizi yang cukup tinggi serta disukai oleh ternak ruminansia. Rumput meksiko mempunyai produksi bahan kering 40 sampai 63 ton ha-1 tahun-1 (Siregar, 1989), dengan rata-rata kandungan zat-zat gizi yaitu : protein kasar, lemak kasar, BETN berturut-turut adalah 9,16; 2,43 dan 47,33% (Susetyo et al., 1969).

Protein kasar dan serat kasar bahan pakan sangat penting untuk diketahui karena dapat dipakai untuk menentukan nilai atau mutu suatu bahan pakan. Tinggi pemotongan dan dosis pemupukan nitrogen yang berbeda diduga mempengaruhi kandungan protein kasar dan serat kasar rumput meksiko, sehingga akibatnya juga mempengaruhi kualitas rumput tersebut

2.4 Hama Penyakit
Penyakit yang biasa menyerang rumput gajah yaitu kutu Helminthosporium sacchari. Tindakan yang paling baik untuk mencegahnya adalah dengan menggunakan kultivar yang tahan penyakit tersebut. Namun demikian secara umum kami tidak menemukan serangan hama pada rumput gajah yang ditanam. Kebanyakan hanya merupakan serangan belalang dan ulat yang masih bisa di tolerir.


BAB III
WAKTU PELAKSANAAN

3.1  Waktu dan Tempat
            Pratikum Budidaya Tanaman Pakan ini dilaksanakan setiap hari senin mulai bulan Oktober 2011 – 12 Desember 2011  jam 14.00 - Selesai di lahan jurusan peternakan ( kandang ) Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.

3.2.  Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah cangkul, parang, tali, pupuk kandang/ urea dan Rumput atau legum

3.3. Cara kerja
1. Pembukaan Lahan
Sebelum dilakukan pengolahan tanah, terlebih dahulu dilakukan pembersihan lahan yaitu membersihkan semak yang mengganggu dengan menggunakan alat seperti cangkul dan sabit, atau ini disebut juga dengan cara mekanik. Pembersihan lahan bertujuan untuk memudahkan penanaman rumput serta memudahkan pekerjaan sebbelum rumput dipanen. Setelah dibersihkan, tanah  dibuat petakan berukuran 3 x 3 cm  kemudian digemburkan.

2. Pemupukan
lalu diberi pupuk kandang sebanyak 1 atau 2 skop yang bertujuan membentuk struktur tanah dan melembabkan tanah. Penguraian dari pupuk kandang/ urea terjadi selama15 hari sebelum ditanam rumput.

3. Penanaman bibit
bibit di tanam berbentuk stek dan dipotong sepanjang 2 ruas atau 1 cm di tanam ke dalam tanah, rumput ditanam minimal 4 batang perlubang.



4. Pemeliharaan Rumput
Setelah selesai penanaman dilakukan penyiangan atau weeding yang bertujuan untuk memberantas jenis – jenis rumput liar yang mengganggu tanaman pokok. Sehingga dengan tidak adanya tanaman liar maka tanaman pokok dapat hidup dengan baik. Selain penyiangan juga dilakukan penggemburan tanah kembali. Agar proses peredaran udara dan air dalam tanah lebih sempurna.


BAB  IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
1. Pemupukan
            Pupuk yang digunakan adalh pupuk urea/ kandang. pupuk yang digunakan lebih kurang 2 skop. pupuk ini berfungsi untuk memperkaya nitrogen dalam tanah yang dapat menyuburkan tanah, namun pupuk anorganik jika terus menerus digunakan juga berakibat kurang baik bagi tanah. Struktur tanah akan semakin keras dan sulit dilakukan pengolahan. .

2. Penanaman
            Praktikum dilakukan di lahan kandang. Penanaman rumput gajah dan mexico dengan menggunakan dari benih yang sudah ditanam sebelumnyadan di potong-potong. Rumput gajah/mexico ditanam dengan kemiringan 45º.
            Jarak tanam antar tanaman adalah lebih kurang 5 cm. hal ini bertujuan agar perakaran tunbuh degan baik sehingga penyerapan unsure hara dalam tanah oleh rumput gajah berlanngsung baik. Jika penyerapan unsure hara baik, maka pertumbuhannya pun akan optimal. Benih rumput bagian bawah dimasukan dalam tanah sekitar 15 cm agar tanaman tidak mudah roboh dan membentuk perakaran yang kuat.

3. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan setiap satu minggu sekali. Stelah penanaman kemudian di rawat hingga berkembangbiak / tumbuh. Rumput yang di tanam hanya bisa tumbuh sebagian dari 16 rumput yang di tanam dalam setiap petakan. 



4.2. Pembahasan
1.  Pemupukan
            Dari hasil praktikum sedikit ada perbedaan dengan data dari literature. Pemupukan pada praktikum ini dilakukan hanya satu kali waktu penanaman saja,sedangkan data literature menjelaskan tentang adanya pupuk dasar sebelum lahan ditanami. Hal ini bertujuan menyediakan unsure hara yang cukup untuk tanaman pada awal pertumbuhan.

2. Penanaman
            Berdasarkan literatur dan hasil praktikum menunjukan beberapa perbedaan, seperti pada penanama rumput gajah. Pada hasil praktikum tidak dilakukan pengolahan lahan seperti yang ada  di literatur. Padahal pengolahan lahan ini adalah salah satu kunci agar penanaman menghasilkan produsi yang optimal. Jika lahan hanya asal ditanami tentunya struktur lahan sangat padat dan perakaran tanaman kurang baik pertumbuhannya.
            Pengolahan lahan tidak dilakukan pada praktikum karena watu yang sangat sempit. Dan pengolahan lahan ini memerlukan waktu yang lama tergantung dari jenis tanah dan luas lahan. Kemudian penanaman dilakukan 2 ruas terbenam dalam tanah. Pada praktikum ini di tanam 4 benih dalam setiap tumpukan tanah, pada hal dalam literature minimal 3 batang benih.

3. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan setiap satu minggu sekali. Stelah penanaman kemudian di rawat hingga berkembangbiak / tumbuh. Pada pemeliharaan ini dilkakukan proses penyiram, pembersihan lahan yang telah di tumbuhi rumput liar, dan pengemburan supaya penyerapan unsur hara pada rumput bisa berlangsung dengan baik.  Rumput yang di tanam hanya bisa tumbuh sebagian dari 16 rumput yang di tanam dalam setiap petakan. 


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Tanaman rumput dan legum(hijauan) untuk ternak sangat berpengaruh terhadap produktivitas ternak ternak tersebut karna iilah pertama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ternak tersebut.pertumbuhan dan perkembangan rumput dan legum salah satunya dipengaruhi oleh iklim,keadaan tanah,kandungan air dalam tanah dan keadaan hama dan penyakit serta gulma.untuk mendapatkan hasil yang maksimal untuk kebutuhan produktivitas ternak maka  dalam pengolaan tanaman untuk ternak harus kita lakukan pemupukan baik pupuk organik maupun anorganik.

5.2. Saran
Semoga untuk pratikum tahun berikutrnya bisa berjalan dengan lancar aman,dan juga agar mahasiswa dalam pratikum tidak main-main agar tetap serius dalam pratikum agar hasil yang akan dicapai bisa maksimal dan memuaskan.

   
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.2009. Hijauan Pakan Ternak. PNPM Agribisnis Perdesaan Provinsi NTT.htm

Hartadi, H., S. Reksohadiprodjo, S. Lebdosoekojo dan A.D. Tillman. 1993. Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Sarwono, B. 1987. Macam-Macam Rumput Potong. Trubus, Jakarta.

Susetyo, S., I. Kismono dan B. Suwardi. 1969. Hijauan Makanan Ternak. Direktorat Jendral Peternakan. Departemen Pertanian, Jakarta.

Lopez, 1978 Evluation of Forages Qualit y and the laboratory IV. Five grass species Philiphe journal of veterina ry and Animal Science. Volume IV No.2.

Van S oest, P.J,1968. Compotition Maturiti and Nutrtive Value for Forages. Vis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar